Selasa, 25 Desember 2012

ISLAM

 ISLAM
http://dhprawirasantana.files.wordpress.com/2010/11/kabah1.png

Islam ( A r a b : a l-islām , الإسلام dengarkan: “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama
yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agamaagama
yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalamgolongan 
agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruhdunia 
[1][2], menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.
[ 3 ] I s l a m m e m i l i k i a r t i “penyerahan”, atau
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: لله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam
dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti “seorang yang tunduk kepada Tuhan”[5][6],
atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para
nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

ASPEK KEBAHASAAN
Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan
didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud “untuk menerima,
menyerah atau tunduk.” Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan
penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini
memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam
sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk
agama) Islam… ”[7] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan
sebagai “agama”): “ …Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”[8]
Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali
kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[9]
Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salām
y a n g b e r a r t i “damai”. Kata ‘Muslim’ (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga
berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada
Allah” dalam bahasa Indonesia.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat
persaksian”), yaitu “Laa ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah” — yang berarti “Tiada
Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah”. Adapun bila seseorang meyakini
dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap
sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur’an kepada Muhammad sebagai
Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur’an dan Sunnah
(setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.[10]
Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya (untuk
lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam). Tradisi
Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang
Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan
intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[11]
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang
disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang
sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Allah juga telah
berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
bermaksud “Tuhan” (al-ilāh ‘) , tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami
Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan
Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang
pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu
bersaksi:“
لا إله إلا لله محمد رسول لله
“Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah ”
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang
terjemahannya adalah:
Katakanlah: “Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Nama “Allah” tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin
tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur’an dikatakan:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-
Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (Asy-Syu’ara’ [42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya
kepada manusia melalui al-Quran :
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya
bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan
Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen
menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
Mengutip Al-Qur’an, An-Nisa’ [4]:71:
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra
Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang
disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :”Tuhan itu
tiga”, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan
yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi
adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”.
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini
dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena
Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu’ara’ [42]:11). Sebagai gantinya, Islam
menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma’ul husna) yang
menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada Al-Qur’an.
AL QUR’AN
Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad
melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur’an berarti bacaan. Namun walau
terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur’an sendiri lebih
pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil
cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat
Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga
wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun
sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada
tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini persis sama dengan yang
disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang
kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur’an tersebut. Secara umum para ulama
menyepakati bahwa versi Al-Qur’an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada
masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650
hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini
ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi
selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur’an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung
cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian
dari keseluruhan Al-Qur’an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur’an dikenal
sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai
bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur’an diseluruh dunia. Di Indonesia ada
lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an yaitu lomba membaca Al-Qur’an dengan tartil atau
Kurs Valuta Asing
baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur’an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-
Qur’an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu
terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur’an ataupun
hasil usaha mencari makna Al-Qur’an, tetapi bukan Al-Qur’an itu sendiri.
NABI MUHAMMAD S.A.W.
Nabi Muhammad SAW (570-632) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana
mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang
muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang
pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang
diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan
Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam
kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu
dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan,
ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum)
kedua Islam setelah Al Qur’an.
SEJARAH
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan
perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan
kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada
sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah
tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala
agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka’bah. Masyarakat ini
disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam
intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan
masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan
disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni,
merah dengan dominan syi’ah) (Sumber – CIA World Factbook, 2004).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang
terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’, Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571
masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam
kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia
masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah
meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul
Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian
menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara
sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan
Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam
secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara
sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka
kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya
menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa
ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender
Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin
dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah
umat Islam. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat
Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya
perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah,
menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk
Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga
ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika
Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali
dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin
Berwudhulah, Maka Batu
Menjadi…
Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam mencapai
kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat
Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah
meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib
b e r h a s i l m e m i m p i n b a l a t e n t a r a d a n k a u m M u s l i m i n p a d a u m u m n y a u n t u k
mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negerinegeri
tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih
oleh umat Islam.Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke
tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut “khalifah”, atau terkadang “amirul
mukminin”, “sultan”, dan sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan
berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turuntemurun
dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya
dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani
Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik
yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran
ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam
telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu
pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman
keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan
yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas
kekuasaan terpisah yang berbentuk “kesultanan”; misalnya Kesultanan Safawi,
Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan
Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat
dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan
tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari
kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan
penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal
dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I.
Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap
kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau
kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.

DEMOGRAFI
Masjid Quba di Madinah, Arab Saudi.
Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang
tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab,
20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan
Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia.
Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat
Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara
pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam
sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1].
Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran
di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran
tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini,
sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim
menurun hingga ke tingkat negara Barat. [3]
TEMPAT IBADAH
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di
Masjid antara lain shalat berjama’ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi
agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur’an) dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar